Di sebuah desa yang terpencil tinggal sepasangsuami istri yang hidup dari bertani. Suatu saat, sang istri menderita sakitkeras. Berhari-hari sang suami tercinta berusaha mencarikan obat demikesembuhan sang istri namun sang istri tak juga sembuh.
Dari tetangga rumah, si suami mendengar kabarbahwa di desa sebelah ada seorang dokter muda yang baru datang dari kota. Makatak menunggu lebih lama lagi, ia pun pergi ke desa sebelah untuk meminta tolongpada dokter tersebut.
Sesampainya disana, ternyata sang dokter masihsibuk melayani pasien-pasiennya. Baru setelah agak sore si dokter bisa ikutpergi untuk memeriksa istri si pak tani.
Sesampainya di rumah pak tani, si dokterlangsung bertanya pada pak tani, "Mana istri Anda yang sakit"?
"Di kamar", jawab pak tani.
"Oke, saya akan memeriksa istri Bapak.Tolong jangan diganggu selama saya bekerja", kata si dokter.
Dokter muda itu kemudian masuk ke kamar danmenutup pintunya.
Lima menit kemudian si dokter keluar sambilbertanya, "Ada obeng?"
"Buat apa dokter?", tanya pak tani.
"Nanti saja saya jelaskan. Cepat carikanobeng", kata si dokter.
Pak tani segera mencarikan obeng danmemberikannya pada si dokter.
Lima menit kemudian si dokter keluar lagidengan badan bersimbah peluh dan bertanya, "Punya tang?"
Dengan kebingungan pak tani pun mencari tangdan menyerahkannya pada si dokter.
Tak lama kemudian si dokter keluar lagi tanpamengenakan baju dan wajahnya nampak kusut sekali. Si dokter bertanya,"Punya Gergaji?"
Karena tak mampu lagi menahan keheranannya,pak tani pun berteriak, "Dokter apakan istri saya?"
Dengan napas terengah-engah si doktermenjawab, "belum saya apa-apakan, ini saya sedang mencoba membuka tas sayayang macet kuncinya."
================================================================
Suatu hari, Mulatto yang mahasiswa psikologibersama ketiga temannya datang ke sebuah Rumah Sakit Jiwa untuk mengadakanpenelitian kejiwaan disana. Mulatto kebetulan dapat pinjaman mobil mewah baruayahnya. Dengan bangga ia mengendarai mobil baru bersama teman-temannya.
Sepulang dari penelitian, tiba-tiba ban mobilMulatto kempes tepat di dekat pintu gerbang Rumah Sakit Jiwa. Mulatto pun turunsambil memaki-maki dalam hati.
"Sial, sudah seharian ngumpul orang gilasekarang ban mobil gue kempes lagi", gerutu Mulatto.
Mulatto lalu turun dari mobil dan menggantiban mobil yang kempes dengan ban cadangan. Malangnya, saat akan memasangkembali ban mobil, keempat mur jatuh ke dalam lubang saluran air.
"Sial.. sial.. sial...!", makiMulatto.
Jono, Ngaripun, dan Tukul teman Mulatto punhanya bisa mengangkat tangan.
"Terus gimana Jan?", tanya Tukul.
"Nggak tahu, masa kita mesti jalan kebengkel cari mur?", jawab Mulatto.
Tiba-tiba seorang pasien Rumah Sakit Jiwa yangdari tadi mengawasi keempat mahasiswa psikologi itu nyeletuk, "Ambil ajadari masing-masing roda satu mur lalu pasang di situ. Ntar kalau sudah ketemubengkel baru beli mur lagi."
Mulatto dan kawan-kawan tersenyum girang danmulai melepas satu mur dari masing-masing roda untuk memasang roda yang murnyahilang.
Setelah bersusah payah, akhirnya keempat rodasudah terpasang dan mobil sudah siap jalan lagi. Tiba-tiba terbersit satu pikirandi benak Mulatto.
"Loh, bapak tadi bisa ngasih saya idecemerlang. Lalu kenapa bapak bisa di Rumah Sakit Jiwa?", tanya Mulatto.
"Saya di sini karena gila mas. Bukankarena bodoh", jawab si pasien sambil ngeloyor pergi.
"?????"