Jika Anda backpacker ke Sri Lanka, jangangirang dulu kalau melihat ruko bertuliskan 'Hotel'. Itu bukanlah hotel kelasbackpacker, tapi warung makan. Sedangkan 'Museum', itu artinya toko. Bingungkan?
Ini mungkin hasil serapan kata paling unik diSri Lanka. Hasil dari pengaruh kolonialisasi Inggris yang memperkenalkanbangunan-bangunan berupa hotel dan museum. Dua kata ini diserap menjadi artiyang berbeda.
Selama detikTravel menjelajah Sri Lanka padaSelasa 27 April sampai Senin (2/4/2012), kerap kali bangunan seperti rukobertuliskan 'Hotel' dan 'Museum' menarik perhatian mata. Pikir-pikir, banyakjuga hotel budget dan museum di negara yang masih berkembang ini. Namunkenyataan berkata lain.
"Bukan, itu bukan tempat untuk tidur, itutempat makan," kata Anthony, pemandu saya, orang Sri Lanka asli tapidengan nama Inggris.
Entah dari mana awalnya, mungkin karenamelihat di lantai dasar hotel biasanya ada restoran, kemudian ditiru. Yangjelas, hotel yang sebenarnya warung makan ini bertebaran di seantero Sri Lanka.
Disebut warung makan, karena memang bukanrestoran yang besar, melainkan sekadar warung makan. Di Indonesia, bayangkanlahbentuknya seperti warung mie bakso atau warung nasi padang. Lantas, bagaimanamembedakan hotel bohongan ini dengan hotel sungguhan?
"Ya beda saja, nanti juga kalau ditanyabisa jelas," kata Anthony.
Benar saja, di satu sudut Kolombo, penulismenemukan ada hotel budget bersebelahan dengan 'hotel' warung makan. Dua-duanyamemakai nama hotel! Bedanya, hotel yang satu pasang tulisan soal makanan halal,hotel sebelahnya soal kamar ber-AC dan non-AC. Anda bisa tebak, hotelsungguhannya yang mana.
Uniknya nama tempat di Sri Lanka, juga soalmuseum dan 'museum'. Sri Lanka jelas punya museum, tapi di banyak tempatterdapat 'museum'.
"Kalau museum itu toko yang menjual satujenis barang saja secara khusus. Misalnya batu permata," jelas Anthony.
Benar saja, banyak 'museum' ini adalahembel-embel dari toko batu mulia itu. Gem Museum, itulah 'museum' yang palingbanyak ada di Colombo, padahal itu toko belaka.
Jadi hati-hati ya kalau traveling ke SriLanka. Jangan asal masuk tempat, mentang-mentang itu bertuliskan hotel ataumuseum. Salah-salah Anda malah masuk warung nasi kari, atau toko perhiasan.
Di Colombo, agak bingung memastikan sebuahhotel backpacker, gara-gara nama rancu ini. Ada baiknya jika Anda mengandalkansitus pencarian internet untuk mendapatkan alamat pasti hotel backpacker yangsudah dibooking.