Setelah menemukan sebuah mobil kosong tanpaplat nomor yang belum diketahui pemiliknya di pinggir jalan, seorang polisiyang berpangkat kopral kembali ke kantornya untuk melapor kejadian itu kepadaletnan atasannya.
"Dimana kau temukan mobil itu?"tanya letnan.
"Di jalan Eucalyptus Letnan, dekat kampusFakultas Pertanian."
Sang letnan lalu membuka buku laporan danmulai menulis. Ketika sampai pada nama jalan, letnan itu mengeja satu persatuhuruf yang ditulisnya: E-C-A-L.. Untuk beberapa saat dia berhenti, lalumencoret tulisannya. Letnan mencoba mengingat-ingat lagi, dan menulis:E-K-A-L.... Tapi lagi-lagi dia mencoretnya. Sang letnan pun kehilangankesabarannya.
"Kopral! Kau tulis sendiri sajalaporannya! Saya masih banyak pekerjaan!"
"Baik letnan!", jawab si kopral.
Sang kopral pun mulai menulis sendirilaporannya. Tetapi setelah beberapa menit, dia kelihatan memakai helmnya lagidan buru-buru pergi ke luar.
"Mau kemana, Kopral?"
"Kembali ke jalan Eucalyptus, Letnan !Saya akan dorong mobil itu sampai ke belokan terdekat. Di situ kan ada jalanJati!"
===================================================================
Samijan yang menjadi taruna kepolisian, selamabeberapa bulan dilatih untuk menjadi polisi yang baik. Ia memiliki kemampuanyang sangat baik dalam segala hal, kecuali satu: menembak.
Suatu ketika, dia dan teman-temannya sedangberlatih menembak. Semua menembak dengan baik kecuali Samijan. Setelah iamelepaskan 9 kali tembakan dan tak satu pun yang mengenai sasaran, sang pelatihmulai kehilangan kesabaran.
"Kamu ini benar-benar keterlaluan!Sekarang jangan kau sia-siakan pula peluru terakhirmu. Pergi ke balik dindingitu dan tembak kepalamu!"
Samijan sangat malu. Dengan gontai dia pergike balik dinding. Tak berapa lama kemudian, terdengar suara tembakan.
"Ya Tuhan! Apakah anak tolol itubenar-benar menembak kepalanya sendiri?" seru pelatih.
Tanpa komando, seluruh taruna termasuk sangpelatih menyerbu ke balik dinding. Terlihat Samijan baik-baik saja, tak cederasedikit pun.
"Maafkan saya Pak," kata Samijandengan muka sedih, "Tembakan saya meleset lagi..."