Naiknya angka kehamilan dan seks bebas dikalangan remaja menjadi kekhawatiran banyak pihak. Sebuah penelitian menemukanbahwa siswa sekolah yang berpantang seks memperoleh prestasi akademik lebihbaik daripada siswa yang tidak berpantang seks.
Prof Kenneth Ferraro, sosiolog dari PurdueUniversity meneliti 42 sekolah menengah atas di Indiana, Amerika Serikat.Setengah di antara sekolah menengah tersebut diminta berpartisipasi dalamprogram yang disebut proyek Peers Educating and Encouraging ResponsibleSexuality (PEERS).
Program ini merekrut siswa SMA untuk berbicarakepada murid kelas 6 - 8 agar menghindari aktivitas seksual. Para siswa SMA inidiminta menyampaikannya di kelas yang mengajarkan materi kesehatan dankesejahteraan.
Hasilnya, siswa dari sekolah yangberpartisipasi dalam program PEERS lebih banyak yang lulus ujian matematikanasional dibandingkan siswa dari sekolah yang tidak mengikuti program. Analisispenelitian lebih lanjut juga menunjukkan bahwa setiap tahun pelaksanaan program,terjadi peningkatan tingkat kelulusan tes hampir 1,5 persen.
"Kami tertarik untuk mengetahui apakahprogram berpantang seks ini berakibat baik atau buruk terhadap prestasiakademik. Kami menemukan bahwa sekolah yang bekerjasama dengan program PEERSmemiliki persentase siswa yang berhasil lulus ujian matematika lebih tinggidibandingkan siswa dalam kelompok yang tidak mengikuti program," kataFerraro seperti dilansir The Daily.
Program PEERS melatih siswa-siswa muda untukmenjadi mentor bagi teman-temannya dalam menyampaikan pesan bahwa menahan dirimelakukan seks baru saat setelah menikah memiliki banyak manfaat. Selain itu,program ini juga memberikan contoh kepada siswa bahwa semua orang jugamelakukan hal serupa.
"Pendidikan berpantang seks dengan menggunakanpendekatan holistik lebih efektif dibanding yang hanya berfokus mencegahkehamilan dan penyakit menular seksual. Penelitian ini menunjukkan bahwaprogram ini memiliki implikasi positif bagi orangtua, guru, administratorsekolah dan semua orang yang berdedikasi terhadap remaja," kata ValerieHuber, Direktur Eksekutif National Abstinence Education Association (NAEA).
Misi program PEERS adalah memotivasi remajauntuk membuat keputusan yang sehat dan menghindari hal-hal yang mengalihkanremaja dari tujuan hidupnya seperti seks, narkoba, alkohol, rokok dan perilakuberisiko lainnya.
Namun, tidak semua orang sepakat denganpemikiran prof Ferraro. Salah satunya adalah kelompok bernama PlannedParenthood dari Indiana. Menurut kelompok ini, pendidikan seks yang menyeluruhadalah satu-satunya cara yang terbukti paling efektif mencegah kehamilanremaja.
Planned Parenthood menunjuk sebuah peneltiianyang dilakukan ke University of Georgia yang menemukan bahwa negara-negaradengan kebijakan yang menekankan berpantang seks justru memiliki tingkatkehamilan remaja dan remaja melahirkan yang lebih tinggi.
"Sebaliknya, negara-negara dengankebijakan yang mendukung pendidikan seks menyeluruh memiliki tingkat kehamilanremaja dan remaja melahirkan yang lebih rendah," kata Chrystal Strubendari Planned Parenthood.