Satelit Envisat milik European Space Agency(ESA) mengamati bahwa satu dari tiga lapisan es di Semenanjung Antartika telahmencair. Iklim global yang semakin menghangat diklaim menjadi faktor pendorong.
Dilansir Live Science, Envisat awalnyamemetakan 1.235 mil atau sekira 3.200 kilometer bagian lapisan es Larsen.lapisan tersebut meliputi lapisan es yang berada di Semenanjung Antartika. Daripemetaan yang dilakukan Envisat, lapisan es Larsen dikelompokkan menjadi tigabagian, yaitu A (terkecil), B dan C (yang terbesar).
Selama lebih dari satu dekade berada di orbit,Envisat telah menemukan es di lapisan B semakin berkurang. Lapisan ini telahkehilangan wilayah sekira 1.790 kilometer persegi pada januari 2005. Lapisan Bkini sudah kurang dari 15 persen ukuran aslinya di 1995.
Sementara itu sejak Januari 1995 lapisan Atelah lenyap, sedangkan untuk lapisan C masih dalam kondisi stabil, meskipundari pengamatan menunjukan mulai mencair.
lapisan es sensitif terhadap kenaikan suhu diatmosfir dan perubahan arus laut, ujar Helmott Rott, seorang profesor dariUniversity of Innsbruck di Austria.
Ia pun menambahkan, Di semenanjung utaraAntartika telah terjadi pemanasan atmosfer sekira 2,5 derajat celcius atausetara 4,5 derajat Fahrenheit. Selama 50 tahun terakhir tren pemanasan lebihkuat dari panas rata-rata global, sehingga menyebabkan melehnya lapisan es.
Envisat dijadwalkan melanjutkan pengamatansetidaknya selama dua tahun kedepan. Satelit baru bernama Sentinels kini tengahdipersiapkan dan akan mulai beroperasi pada tahun 2013.