Frank masuk ke kamar istrinya suatu hari."Kalo aku jelek, apa kamu masih cinta?" tanyanya.
"Sayang, aku akan selalu cinta samakamu," jawabnya santai sambil mewarnai kukunya.
"Gimana kalo aku cacat?" tanyanyagugup.
"Ngga usah kuatir, Say, aku akan selalucinta sama kamu," jawabnya.
"Kalo gitu, gimana kalo aku dipecat, apakamu masih cinta sama aku?"
Si istri melihat ke muka suaminya yang kuatir."Frank, aku akan selalu cinta kamu, tapi... yang pasti, aku akanbenar-benar merindukanmu."
======================================================================
Rumah Tomi dipenuhi oleh kerabatnya yangdatang untuk makan malam merayakan Natal. Kakek memanggil Tomi yang berusiaenam tahun dan mulai bertanya tentang sekolah, cewek, dan apa pun yang terpikirolehnya. Setelah beberapa saat, si kakek melihat bahwa Tomi sudah mulai bosan.Jadi, ia mengeluarkan dua lembar uang kertas untuk membuat Tomi tertarik --lembaran sepuluh ribuan dan dua puluh ribuan. Ia menunjukkan dua lembar uangitu dan menyuruh Tomi memilih salah satunya. Tomi pun memilih yang sepuluhribu.
Si kakek agak terkejut dan kecewa dengankeputusan Tomi tersebut. Ia kemudian mengeluarkan uang sepuluh ribuan lagi danmenyuruh Tomi untuk memilih lagi. Dan Tomi pun kembali memilih yang sepuluhribu. Si kakek sekali lagi terkejut dan kecewa.
Ia membawa Tomi kepada salah satu pamannya danmenunjukkan betapa bodohnya Tomi -- memilih sepuluh ribu daripada dua puluhribu. Demikian terus dilakukan si kakek. Ia menunjukkan kebodohan Tomi itukepada sejumlah kerabat. Jika ditotal, si kakek telah menyuruh Tomi untukmemilih sepuluh ribu atau dua puluh ribu itu sebanyak lima belas kali.
Beberapa jam kemudian, setelah seluruh kerabatpulang, sang ayah yang mengetahui kebodohan Tomi itu menghampiri Tomi danmenanyakan mengapa ia memilih sepuluh ribu daripada dua puluh ribu.
Dengan tersenyum lebar, Tomi menjawab,"Jika aku memilih dua puluh ribu dari sejak awal, aku tidak akanmendapatkan 150 ribu!"